Thursday, September 17, 2009

Lailatul Qadar
Salah satu keutamaan dalam bulan puasa adalah "datang"nya malam lailatul qadar, malam yg keutamaannya setara dengan malam seribu bulan (Qur'an S. Al Qadar). Dalam beberapa referensi disebutkan bahwa datangnya malam lailatul qadar ini terdapat dalam 10 hari terakhir bulan ramadhan, utamanya pada malam - malam ganjil (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169.) Jika sudah memasuki malam - malam ini, banyak orang (muslim) yg beri'tikaf maupun memperbanyak ibadahnya demi mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar. Suatu hal yg wajar mengingat Allah sendiri menjanjikan akan melipatgandakan pahala pada malam lailatul qadar tsb hingga setara dengan seribu bulan.

Kemudian timbul pertanyaan, apakah memang benar malam lailatul qadar itu hadirnya pada 10 malam terakhir bulan ramadhan? Apakah semua orang (muslim) akan mendapatkan keutamaan malam tsb? Bagaimana cara utk memperbesar kemungkinan mendapatkan malam lailatul qadar?

Menurut penulis, mengenai kapan hadirnya malam lailatul qadar itu, hanya Allah yg maha tahu akan segala sesuatu. Namun, dari beberapa referensi terdapat tanda - tanda fisik yg dapat kita gunakan utk memperkirakan akan datangnya malam lailatul qadar tsb, yaitu:
  • Udara dan suasana pagi yang tenang
  • Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya
  • Bulan nampak separuh bulatan
  • Malam yg terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yg dilempar pada malam itu dg bintang (lemparan meteor bagi setan)
  • Orang yg beribadah pada malam tsb merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada rabb-nya tidak seperti malam - malam lainnya
Meskipun dg tanda - tanda diatas kita dapat memeprkirakan datangnya malam lailatul qadar, namun kapan tepatnya malam itu datang, sekali hanya Allah yg maha tahu. Wallahua'lam.

Pertanyaan selanjutnya, apakah semua orang (muslim) yg beribadah/berdo'a pada malam dimana Allah menurunkan Lailatul qadar akan mendapatkan keutamaannya?
Menurut pendapat penulis, keutamaan malam lailatul qadar hanya akan didapat oleh orang - orang yg bener - benar beriman dan bertaqwa kepada Allah, artinya adalah bahwa orang tsb baik pada bulan ramadhan maupun bukan bulan ramadhan selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah. Logikanya adalah terlalu enak jika orang yg hanya pada bulan ramadhan saja beriman dan bertaqwa, sementara pada bulan2 lainnya bermaksiat ria kemudian mendapat keutamaan lailatul qadar.
Sekarang ini, banyak kita lihat orang muslim yg ketika pada bulan - bulan biasa tidak pernah sholat, tadarrus al-quran, sedekah dll kemudian pada bulan ramadhan tiba-tiba rajin beribadah, sholat jama'ah di masjid dan melakukan amalan-amalan lainnya dan akan semakin meningkat ibadahnya pada malam2 terakhir bulan ramadhan guna berharap akan mendapat malam lailatul qadar. Setelah ramadhan usai, orang2 yg demikian itu akan melepas pakaian ramadhannya dan memakai kembali pakaian maksiatnya yg telah sebulan ditanggalkannya. Ramadhan seolah-olah hanya menjadi pengekang sesaat atas nafsu maksiatnya. Ramadhan bukan menjadi bulan utk lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah yg akan diteruskan pada bulan - bulan selanjutnya sehingga akan semakin mendekatkan diri kepada Allah, namun hanya menjadi beban dan ketidaknyamanan dalam hidupnya. Apakah orang yg seperti itu akan mendapat keutamaan malam lailatul qadar? Wallahua'lam, tapi tentunya Allah maha adil. Allah hanya akan memberikan keutamaan malam lailatul qadar pada hamba-Nya yg mendapat ridha dari-Nya.

Lalu kemudian timbul pertanyaan lagi, apakah kita bisa mendapat ridha dari-Nya? Pasti bisa, karena Allah maha pengasih lagi maha penyayang. Bagaimana cara utk mendapatkannya? Ada beberapa hal yg bisa dilakukan, namun pada intinya kita harus selalu menjaga dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah agar kita mendapat ridha-Nya. Hal2 yg bisa kita lakukan diantaranya:
  • Pada saat awal bulan ramadhan, kita harus benar - benar niat utk menjadikan bulan ramadhan ini menjadi sarana bagi kita utk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
  • Melakukan ibadah dg khusyuk dan tuma'ninah. Perbanyak do'a utk mohon ampunan kepada Allah.
  • Setelah bulan ramadhan, usahakan ibadah yg kita lakukan pada bulan ramadhan tetap kita lakukan pada bulan - bulan berikutnya. Kalau pada bulan ramadhan kita bisa sholat jama'ah, usahakan pada bulan2 berikutnya kita bisa tetap melakukannya. Demikian juga misalnya kalau pada bulan ramadhan kita bisa melakukan qiyamul lail setiap malamnya, maka usahakan pada bulan2 selanjutnya kita tetap melakukannya.
  • Mencoba mendalami ilmu agama, sehingga pemahaman kita akan menjadi semakin baik terhadap agama kita.
  • Memberikan manfaat kepada orang lain.
Hal2 diatas adalah sesuatu yg sangat umum, hanya merupakan konsepsi saja. mengenai detailnya seperti apa tentunya kita sudah mengetahui teknis pelaksanaannya.
Intinya adalah kita harus selalu menjaga keimanan dan ketakwaan kita dan menjadikan bulan puasa sebagai momentum utk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Jika kita bisa melakukannya sepanjang tahun secara terus - menerus, maka pada bulan ramadhan kita akan lebih mudah utk mendapatkan keutamaannya, termasuk keutamaan malam lailatul qadar.
Semoga kita bisa menjadi orang - orang yg benar - benar beriman dan bertakwa kepada Allah, dan bukannya malah menjadi orang yg keimanan dan ketakwaannya mendekati kemunafikan. Amin.

Tuesday, September 15, 2009

Meningkatkan rasa percaya diri

Kadang kita berada pada kondisi dimana rasa percaya diri kita rendah, sehingga kita merasa enggan atau tidak mampu utk melakukan sesuatu. Hal ini biasanya terjadi jika kita berada diluar dari comfort zone kita. Atau bisa juga pada saat kita sendiri atau merasa sendiri.
Rasa percaya diri yg rendah jika dibiarkan terus - menerus akan dapat menimbulkan pengaruh yg negatif buat kita. Selain itu secara kesehatan katanya dapat menciutkan volume otak kita. Banyak hal yg seharusnya dapat kita raih akan menjauh gara - gara penyakit yg satu ini.
Hal - hal yg terkait dg rasa percaya diri yg rendah:
- Merupakan sumber penundaan, dimana kita akan dapat melihat org tsb seringkali menunda pekerjaannya atau melakukannya tanpa keyakinan. Alasannya karena tidak siap atau kurang persiapan. Inilah yg seringkali dilakukan oleh org tsb utk menutupi rasa percaya dirinya yg rendah.
-Penyebab rendahnya motivasi. Org dg rasa percaya diri yg rendah cenderung malas didalam melakukan sesuatu (beda dg bermalas - malasan y, klo ini kadang kita emang butuh utk relaksasi), tidak mempunyai achievement orientation dan krg mau berusaha.

Utk mengatasinya bisa dilakukan cara - cara sbb:
-lakukan hal2 yg menurut anda tidak pede utk melakukannya. Lakukan secara bertahap, terus - menerus dg target yg spesifik.Sedikit demi sedikit tetapi jika Anda lakukan secara kontinyu Anda bisa menjadi seseorang yang mahir dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi."Long journey begin with little steps".
-evaluasi setiap pencapaian anda, dan buatlah rencana berikutnya.
-yakin terhadap apa yg kita lakukan dan selalu berusaha semaksimal mungkin. Logikanya bagaimana kita bisa berhasil jika kita tidak yakin pada apa yg kita lakukan, tidak yakin pada kemampuan kita??
-Persiapan. Segala sesuatu yg kita persiapkan dg baik sebelumnya akan membuat kita lebih pede dlm menjalankannya.
-Positive thinking, dg menghargai setiap kemampuan yg kita miliki. Tidak ada manusia yg sempurna, jadi kenapa kita merasa tidak lebih baik dari orang lain?
-Banyak membaca inspirational story, biografi, ataupun success story shg kita bisa terinspirasi dari usaha dan perjuangan mereka.
-Do'a. Sesuatu yg keliatannya sepele namun sering kita lupakan. Setelah kita melakukan semua usaha, selanjutnya adalah menyerahkan hasilnya pada Allah SWT. Tentunya kita ingat, bahwa manusia boleh berusaha, tapi tuhan yg menentukan hasilnya.